google.com, pub-9048670304348227, DIRECT, f08c47fec0942fa0 PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN - WEBSITE DUNIA PENDIDIKAN

WEBSITE DUNIA PENDIDIKAN

Website Tempat Berbagi Info Pendidikan (SD, SMP, SMA, Info Kependidikan)

PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN

TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ANAK
     
     PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN - Anak adalah amanah yang diberikan Allah untuk dijaga dan dididik dengan sebaik-baiknya karena setiap amanah akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Pendidikan yang kita lakukan juga akan berpengaruh pada kehidupannya ke depan. Anak akan hidup di masa mendatang yang ditangannyalah kita titipkan nasib bangsa kita, maka dari itu jangan sampai kita meninggalkan anak kita dalam kondisi yang lemah jika kita sudah tidak ada. Lemah di sini bukan hanya lemah fisik, tetapi juga lemah rasa dan lemah karsa. Remaja yang kuat akan membuat bangsa ini menjadi bangsa yang patut diperhitungkan begitu pula sebaliknya. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno “Beri Aku Sepuluh Pemuda, Niscaya Aku Guncang Dunia”. Tentu pemuda yang dimaksud di sini bukan pemuda yang sembarangan tetapi pemuda yang punya kecerdasan akal dan emosi yang kuat.


PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN

source : case-studies-cscjes.org.uk

     Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, sudah pasti mempunyai pengaruh yang besar terhadap anak-anak kita. Kehidupan memang jadi semakin mudah, tetapi ternyata berbagai kemudahan itu juga menyimpan bahaya  bagi anak kita. Kemudahan akses internet membuat anak-anak mengakses situs yang tidak seharusnya mereka  lihat. Banyaknya game yang beredar sekarang membuat anak-anak menjadi kecanduan dan menjadi malas untuk belajar. Tindakan kekerasan yang kerap kali dilihat baik itu di dunia maya maupun media elektonik membuat mereka mudah sekali melakukan kekerasan dan bulying di dunia nyata. Belum lagi gaya hidup konsumtif yang tidak bisa lepas dari gaya hidup masa kini. Jika hal-hal buruk itu kita  biarkan menimpa anak-anak kita, bagaimana nasib negara ini kedepanya ?


PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN



       Sebagai orang tua kita harus tanggap dan waspada. Pemerintah kita juga sudah berupaya untuk mempersiapkan generasi kedepan dengan program-programnya melalui gerakan literasi dan pendidikan karakter. Oleh karena itu, kita juga harus mendukung program pemerintah dengan menjadi bagian dalam program tersebut. Tantangan perkembangan teknologi bukan hal yang harus kita hindari tapi menjadi cambuk bagi kita agar semakin pintar dalam memanfaatkanya demi mempersiapkan generasi penerus bangsa ini. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, guru, masyarakat , dan Negara. Semuanya harus saling bersinergi dalam melakukanya. Memang sekarang banyak orang tua yang mengeluh karena sulitnya mendidik anak. Orang tua hanya menyerahkan masalah pendidikan anaknya ke sekolah dengan dalih percaya pada sekolah. Orang tua sudah merasa cukup dengan memberikan materi saja dan fasilitas-fasilitas yang mendukung anaknya sekolah seperti gadged yang mahal ditambah paketan data atau fasilitas wifi, karena mereka beranggapan yang terpenting anaknya mau sekolah dan mau diam di rumah. Padahal sebenarnya yang paling dibutuhkan anak adalah kasih sayang dan perhatian dari orang tua bukan cuma materi. Anak juga butuh pendampingan dan bimbingan dari orang tua agar dia tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.

PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN

      
  Belajar dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun termasuk orang tua. Kita harus terus belajar dan terus mencari formula yang tepat dalam mendidik anak, bukan hanya pasrah saja ke sekolah. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam keterlibatan untuk pendidikan anak-anak kita, hanya saja kita mau atau tidak, karena memang butuh banyak pengorbanan waktu dan  tenaga. Akan tetapi, jika kita lakukan dengan senang hati dan yakin bahwa hal itu bernilai ibadah disisi-Nya, maka langkah kita akan terasa ringan. Tidak masalah sekarang kita bersusah-susah dahulu tetapi kedepanya kita akan memiliki buah hati yang menjadi penyejuk jiwa kita dan dapat menjadi pribadi yang kita andalkan. Berikut ini adalah bentuk keterlibatan kita yang bisa dilakukan sebagai orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tentu saja dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini.



PELIBATAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN DI SEKOLAH

PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN


Mengantar dan menjemput anak sekolah. Hal ini bertujuan untuk memastikan anak kita berada di sekolah dengan aman karena sekarang ini banyak sekali kejadian penculikan terhadap anak. Jika kita orang tua yang sibuk minimal kita bisa mengantar anak kita di hari pertama mereka masuk sekolah karena pada waktu itu anak memasuki lingkungan baru sehingga ketika diantar orang tua maka secara psikologis anak akan merasa ada dukungan dari orang tuanya. Apalagi sekarang pemerintah sangat peduli dengan hal yang satu ini sehingga memberikan kebijakan kepada para pegawai boleh terlambat pada hari pertama masuk sekolah untuk mengantar anaknya. Jika pada hari-hari biasa kita tidak bisa mengantar dan  menjemput janganlah sekali-kali memberikan fasilitas kendaraan bermotor apalagi jika anak kita belum cukup umur. Hal itu sama saja membahayakan keselamatan anak sekaligus mengajari anak untuk melanggar aturan yang berlaku. Sekarang sudah banyak aplikasi online untuk mengantar jemput anak-anak kita dengan biaya terjangkau dan lebih aman.

Aktif berkomunikasi dengan wali kelas atau guru di sekolah. Jika dulu untuk berkomunikasi kita harus menemui langsung guru anak kita, maka saat ini kita dapat dengan mudah dan murah berkomunikasi dengan berbagai aplikasi seperti sms, wa , telepon dll. Kita bisa sekadar memintakan izin anak kita atau menanyakan kondisi anak kita. Dengan begitu kita akan bisa mengontrol anak kita walaupun kita tidak berada bersamanya. Perlu kita antisipasi karena sekarang ini banyak kejadian anak pamit pergi ke sekolah tetapi kemudian membolos ke tempat game online atau pergi main ke rumah temannya. Komunikasi dengan wali kelas ini juga penting untuk membahas perkembangan akademik dan perilaku anak di sekolah, sehingga jika ada masalah pada anak bisa langsung ditangani. Bukankah saat ini marak terjadi bullying di sekolah, jangan sampai anak kita menjadi korbannya. Kuncinya tentu saja dengan kerjasama antara orang tua dan pihak sekolah dalam meminimalisir terjadinya masalah anak di sekolah.

Menghadiri acara parenting di sekolah. Saat ini sudah banyak sekolah yang mulai sadar akan adanya kegiatan parenting bagi orang tua siswa. Biasanya sekolah mengambil tema yang berkaitan dengan problematika anak pada masa kini beserta solusi pemecahannya. Dengan mengikuti kegiatan parenting, selain untuk menambah wawasan kita dalam mendidik anak juga bisa untuk menyelaraskan pola pendidikan di sekolah dengan di rumah, karena biasanya pada akhir kegiatan sekolah menginformasikan pola-pola pendidikan dan kegiatan di sekolah.

Aktif tergabung dalam grup wali murid. Hampir di setiap sekolah sekarang ini sudah mempunyai grup wali melalui media whatsapp. Kita bisa memanfaatkan grup itu untuk sekadar sharing dengan wali murid yang lain dalam hal pola pengasuhan anak, selain itu kita juga bisa mengetahui berbagai kegiatan sekolah dan tugas-tugasnya, sehingga kita bisa mengontrol tugas anak-anak dengan mengingatkan mereka akan tugas-tugasnya yang harus diselesasikan di rumah.

Mendukung pengembangan bakat dan minat anak di sekolah. Setiap anak pasti memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda, sehingga tugas kita sebagai orang tua untuk mendukung dan memfasilitasi mereka dalam mengembangkannya. Akan tetapi, jangan sampai memaksakan kehendak kita pada anak, misalnya anak kita tidak berbakat dalam pelajaran, maka jangan menuntut anak kita untuk mendapakan nilai sempurna yang terpenting anak kita sudah berusaha maksimal. Kita bisa mengkonsultasikan dan bertanya tentang bakat dan minat anak pada guru di sekolah. Selain itu, kita juga dapat meminta saran kepada guru, kegiatan apa yang tepat untuk anak kita di sekolah.

   Selain terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah, kita juga harus memperhatikan pendidikan anak di rumah. Pendidikan di rumah ini tujuannya jelas bukan untuk pengembangan kognitif dan bakat anak tetapi untuk menumbuhkan karakter yang baik pada anak karena pembentukan karakter paling dasar dimulai dari rumah. Hal-hal yang bisa kita lakukan adalah :



PERAN KELUARGA DALAM PENDIDIKAN DI RUMAH

PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN




Menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Agama adalah penangkal paling ampuh dari hal-hal negatif yang berasal dari luar. Dengan berbekal agama yang baik diharapkan anak mempunyai pertahanan yang kuat dalam menghadapi dampak negatif di era digital ini. Penanaman agama sejak dini bisa dilakukan dengan mengajari anak beribadah bersama, mengenalkan hal baik dan buruk, pahala dan siksa, surga dan neraka. Hal ini bertujuan agar anak punya karakter religius dan dasar yang kuat dalam melangkah menghadapi kehidupanya nanti.

Melibatkan anak dalam kegiatan di rumah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan karakter mandiri, gotong royong, dan bertanggungjawab. Ketiga karakter tersebut sangat dibutuhkan oleh bangsa ini dalam menghadapi persaingan di era global ini. Sejak dini anak perlu dibiasakan untuk merapikan kamarnya sendiri, menyiapkan peralatan dan jadwal sekolah serta mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri. Tentu saja orang tua juga harus mengontrol dan mendampingi apa yang dilakukan oleh anaknya. Sebagai contoh untuk kegiatan awal orang tua perlu memberi contoh cara merapikan kamar, menyiapkan jadwal sekolah dan mendampingi mengerjakan PR. Jika dirasa anak sudah mampu maka orang tua hanya mengontrol saja, tetapi jangan dibiarkan saja. misalnya hanya percaya saja ketika anak bilang sudah menyiapkan jadwal dan mengerjakan PR tanpa mengecek pada waktu-waktu tertentu. Sering terjadi orang tua protes pada pihak sekolah karena nilai anaknya turun, tetapi ketika disampaikan anaknya tidak pernah mengerjakan PR dan belajar untuk ulangan. Orang tua nya berdalih bahwa ia melatih anaknya untuk mandiri dalam tugas sekolahnya. Dalam hal ini, percaya pada anak tanpa pernah ada bimbingan dan kontrol rasanya bukan hal yang bijaksana. Anak tetaplah anak, selama belum dewasa dia masih membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang tuanya. Jika sudah bisa mengurusi pekerjaan pribadinya, maka orang tua perlu melatih anak untuk membantu pekerjaan rumah. Misalnya, membantu ibu memasak, membersihkan rumah, ataupun ikut serta membantu pekerjaan orang tuanya seperti berdagang, bertani dan yang lainya. Dengan terbiasa bekerja sejak kecil maka anak akan menjadi pribadi yang ulet, kerja keras, dan bisa menghargai waktu.

Membuat kesepakatan aturan bersama. Karakter yang bisa dibentuk dari kegiatan ini adalah disiplin, demokratis, dan toleransi. Aturan tidak hanya dibuat oleh orang tua, tetapi anak juga perlu dilibatkan agar anak merasa dihargai. Anak bisa menyampaikan pendapatnya tentang aturan di rumah kemudian dibicarakan bersama untuk mendapatkan kesepatakan. Aturan yang dibuat bisa meliputi waktu untuk nonton televisi, waktu untuk bermain, waktu untuk belajar, dan waktu untuk bermain gadged. Orang tua juga harus konsekuen dengan aturan yang telah dibuat bersama, misalnya salah satu aturannya saat bersama keluarga tidak boleh bermain gadged maka orang tua juga harus memberikan teladan tentang hal tersebut. Ketika bermain gadged pun juga diberikan aturan situs-situs apa yang boleh dikunjungi, tentu saja anak dipahamkan terlebih dahulu tentang situs-situs yang tidak boleh di akses dengan alasan-alasannya.

Komunikasi yang baik dengan anak. Seringkali terjadi karena kurangnya komunikasi di rumah, anak mencari pelarian di luar, maka orang tua harus berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Mungkin untuk pertama kita latih dengan membiasakan anak menceritakan hal-hal yang terjadi pada dirinya misalnya bagaimana kegiatan sekolahnya, masalah dengan pelajaranya atau temanynya. Orang tua juga bisa memberikan saran atau pendapat atas apa yang diceritakan anaknya sekaligus pujian atas prestasi atau perbuatan baik yang dilakukan anaknya. Dari sini karakter jujur bisa ditanamkan orang tua. Kuncinya adalah orang tua harus jadi pendengar yang baik bagi anak. Tataplah wajahnya ketika bercerita karena dia akan merasa dihargai dan terlindungi. Kegiatan ini bisa dilakukan ketika malam saat semua anggota keluarga berkumpul. Ketika anak sudah nyaman dengan keluarganya mustahil jika dia masih mencari pelarian dengan gadgednya.

Melakukan aktivitas bersama keluarga. Saat ini pemerintah sudah mencanangkan lima hari sekolah. Tujuannya agar orang tua bisa punya lebih banyak waktu bersama anaknya untuk membangun kebersamaan. Orang tua dan anak bisa mmebuat kesepakatan apa yang akan dilakukan pada akhir pekan, misalnya olahraga bersama, pergi ke suatu tempat rekreasi atau mengunjungi saudara untuk mempererat silaturahmi. Aktivitas bersama ini penting selain untuk merefresh otak juga bisa untuk mengalihkan anak dari sekadar bermain gadged saja. Sesekali perlu juga orang tua mengajak anak untuk mengunjungi tempat-tempat membaca. Hal ini, bertujuan untuk menumbuhkan budaya litersi yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Dengan banyak membaca maka anak akan punya banyak pengetahuan dan akan merasa sayang jika waktunya hanya dibuang-buang untuk main gadged saja.

Menumbuhkan perilaku hidup bersih. Hidup bersih akan membuat anak jarang sakit dan dapat lancar melakukan aktivitasnya. Saat ini banyak sekali makanan yang dijual di luar mengandung zat-zat yang berbahya bagi tubuh dan perkembangan otak anak maka orang tua perlu memberikan pengertian tentang hal itu pada anaknya. Usahakan agar anak sudah sarapan dari rumah sehingga tidak perlu jajan di luar. Anak juga perlu diajari untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya dengan memberi pengertian akibat jika membuang sampah sembarangan dan lain sebagainya. Jika sudah jadi pembiasaan di rumah, maka di sekolah dia juga akan melakukan hal yang sama. Di sini kita sudah mengajari anak karekter peduli lingkungan.

Mengajari anak untuk bersikap sopan dan peduli sesama. Rasa-rasanya semakin lama banyak anak yang tidak bisa bersikap sopan santun dengan orang tua apalagi dengan gurunya. Sangat miris bukan, bagaimana anak bisa menuntut ilmu dari gurunya jika bersikap yang baik saja dia tidak bisa. Biasakan anak untuk bertegur sapa dengan orang tua dengan cara yang sopan dan hormat.  Kita juga perlu mengajari juga bagaimana seharusnya berbicara kepada orang yang lebih tua. Peduli sesama juga perlu dipupuk sejak dini. Kita bisa membiasakan anak kita untuk membantu tetangga atau teman yang memiliki kesusahan. Dengan sikap yang sopan dan kepedulian sosial yang tinggi, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang disukai banyak orang.


PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI ERA KEKINIAN



       Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam pelibatan kita sebagai orang tua pada penyelenggaraan pendidikan di era kekinian, baik itu dalam kegiatan di sekolah mupun di rumah. Tidak ada hal yang instan di dunia ini,  semua hal butuh proses termasuk dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa ini. Butuh kesungguhan dan usaha tanpa kenal lelah dari orang tua, guru yang didukung oleh masyarkat dan pemerintah. Marilah kita bersama menyongsong Indonesia emas tahun 2045. Semoga bisa diwujudkan oleh anak-anak kita. #sahabatkeluarga



Referensi :

Peran orang tua dalam pendampingan remaja
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=3554

Karakter itu Dibentuk di Keluarga 
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4421

Sumber gambar
https://www.google.com
https://pixabay.com
https://pembelajarhidup.com

0 Komentar

Post a Comment